• K-LINK dari NIPA

    004-2025

    Oktober 2024 semalam ulun umpat program pelatihan dari National IT Promotion Agency, Korea Selatan ngarannya K-LINK. Program ngini sebujurnya program dari pemerintah Korea Selatan gasan bubuhan yang rancak behubungan lawan pihak Korea Selatan. Pas banar ulun 2024 semalam itu ada hubungan lawan buhan Korea gasan menggawi program kerja sama Korea-ASEAN Digital Academy.

    Program ngini barian pemerintah Korea gasan buhan negara ASEAN (ASEAN Members State/AMS) gasan pelatihan AI selawas 300 jam pelajaran atawa kakurang labihnya 3.5 bulan. Hampir sama lah wan pelatihan 1 semester di kuliah. Imbah itu buhannya disalurkan gasan bagawi di Korea sana.

    Buhan Korea ni maju pang nya, tapi kededa yang mau bisi anak. Bekawinan aja jarang, paling 20%nya. Dari yang bekawinan tu, yang bisi anak jarang jua ulun tahu pas bapanderan lawan buhan Korea. Ada pang 50%nya yang mau bisi anak. Itu gin seikungan aja. Makanya buhannya ni gair 20 tahun lagi Korea ni kededa penerusnya. Lain pang lawan buhan kita ni. Bebaya COVID semalam ja kekanakan SD wan SMP di Hulu Sungai tu nah, dikawinakan lawan kuwitannya. Mana banyak pulang ketuju bisi kekanakan. Bebanding tabalik lawan bahan Korea, jadi buhannya ni malatih buhan kita gasan bagawi di sana. Nah bebalik lagi kesah K-LINK itu apa gerang

    (more…)
  • 4-Dimensi

    003-2025

    2012 lalu saya berlangganan TV satelit kemudian ada salah satu episode National Geographic yang menjelaskan terkait dimensi. 1-dimensi adalah titik yang hanya bisa ke samping, 2-dimensi hanya mengenal sumbu x dan y yang hanya bisa bergerak maju-mundur dan ke samping tapi nggak bisa ke atas, dan 3-dimensi bergerak ke atas-bawah, kiri-kanan, dan maju-mundur. Kemudian, apa jadinya jika kita berada di 4-dimensi?

    (more…)
  • Digitalisasi Koperasi: Urgensi, Tantangan, dan Strategi

    Artikel: 002-2025
    Mohon mencantumkan sumber jika ingin mengutip

    Azmi, R. (2025, January 2). Digitalisasi koperasi: Urgensi, tantangan, dan strategi. Riza Azmi. Retrieved from https://rizaazmi.id/read/opini/digitalisasi-koperasi-urgensi-tantangan-dan-strategi/

    Riza Azmi, Analis Kebijakan Ahli Madya, Kementerian Komunikasi dan Digital

    Abstrak

    Ekonomi digital Indonesia yang tumbuh pesat, dengan nilai mencapai $27 miliar pada tahun 2018, memberikan peluang besar bagi koperasi untuk bertransformasi melalui digitalisasi, terutama di tengah dominasi sektor e-commerce, fintech, dan layanan transportasi daring. Namun, koperasi menghadapi tantangan berupa kesenjangan infrastruktur teknologi, masih bervariasinya literasi digital pengelola, dan terbatasnya dukungan regulasi. Untuk mengatasi hambatan tersebut, diperlukan strategi yang mencakup tiga fase utama: Quick Wins (1 tahun) berupa peluncuran super-app koperasi dan marketplace koperasi serta pelatihan literasi digital; Tahap Menengah (2-4 tahun) yang fokus pada penguatan sistem informasi, penyusunan regulasi seperti Perpres dan Permenkop terkait tata kelola digital, dan kolaborasi dengan sektor teknologi; serta Tahap Lanjutan (5 tahun) dengan pengembangan teknologi canggih seperti AI dan Open API untuk koperasi. Adapun dalam policy brief ini rekomendasi kebijakan meliputi penyusunan regulasi digitalisasi koperasi, pengembangan infrastruktur teknologi, pelatihan literasi digital, pengembangan super-app, dan pemantauan melalui Indeks Ekonomi Digital untuk koperasi, yang semuanya bertujuan memperkuat peran koperasi dalam perekonomian nasional dan regional.

    Kata-kata kunci: koperasi, digitalisasi, super-app

    1. Latar Belakang

    Ekonomi digital Indonesia mengalami pertumbuhan pesat, dengan nilai mencapai $27 miliar pada tahun 2018, yang mencakup hampir 40% dari total ekonomi digital di Asia Tenggara. Pertumbuhan ini didukung oleh empat sektor utama, yaitu e-commerce, media daring (seperti musik, video, dan iklan), perjalanan daring, serta jasa transportasi. Selain itu, sektor financial technology (fintech) berkembang signifikan dengan kehadiran berbagai platform pembayaran seperti Dana, Gopay, Ovo, dan Linkaja. Tidak hanya itu, e-commerce semakin diminati melalui platform seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan Bukalapak. Dalam sektor transportasi berbasis aplikasi, Gojek dan Grab mendominasi sebagai pelaku utama, sementara pembelian tiket perjalanan kini lebih mudah diakses melalui agen perjalanan daring seperti Traveloka dan Tiket.com. Hampir seluruh aktivitas ekonomi saat ini telah beralih ke ranah digital, termasuk koperasi yang dituntut untuk beradaptasi dengan transformasi ini.

    (more…)
  • Resolusi 2025

    001-2025

    Tahun 2009, 2 tahun sejak saya menjadi PNS Departemen Komunikasi dan Informatika, saya pernah satu meja makan dengan Eselon 1 yang menurut saya beliau sangat humble, mau berbaur bahkan dengan staf yang baru saja masuk.

    Waktu itu, saya dan teman-teman lain selesai mengikuti rapat dan tiba waktu makan siang. Saya kaget ternyata ada pejabat Eselon 1 yang duduk di samping saya “Aku boleh gabung ya” begitu kira-kira kata beliau. Saya yang kagokan ada pejabat gagap mempersilakan beliau duduk. Beliau adalah pak Suprawoto, Kepala Badan Informasi Publik, Departemen Komunikasi dan Informatika saat itu. Beliau kemudian membuka pembicaraan dan menanyakan asal satuan kerja kami dan dulu jurusan apa saja.

    (more…)
  • Hello world!

    A phrase “Hello world!” is usually used by a programmer as a welcome message when learning new programming language. And here it is, I am using this phrase to re-welcome my blog. Although the phrase “Hello world!” in the title is pre-written by WordPress. I keep the title as-is, to re-welcome me to actively writing to my Blog. So, here we go…

    (more…)