001-2025
Tahun 2009, 2 tahun sejak saya menjadi PNS Departemen Komunikasi dan Informatika, saya pernah satu meja makan dengan Eselon 1 yang menurut saya beliau sangat humble, mau berbaur bahkan dengan staf yang baru saja masuk.
Waktu itu, saya dan teman-teman lain selesai mengikuti rapat dan tiba waktu makan siang. Saya kaget ternyata ada pejabat Eselon 1 yang duduk di samping saya “Aku boleh gabung ya” begitu kira-kira kata beliau. Saya yang kagokan ada pejabat gagap mempersilakan beliau duduk. Beliau adalah pak Suprawoto, Kepala Badan Informasi Publik, Departemen Komunikasi dan Informatika saat itu. Beliau kemudian membuka pembicaraan dan menanyakan asal satuan kerja kami dan dulu jurusan apa saja.
Beliau juga bercerita beliau dulunya PNS di Surabaya kemudian promosi ke Depkominfo. Sebelumnya memang beliau dari Departemen Penerangan yang kemudian oleh Gus Dur dibubarkan. Beberapa staf Deppen setahu saya terpencar mencari induk ke Pemda untuk karir PNS mereka, salah satunya pak Suprawoto.
Beliau saat itu menjelaskan menulis adalah kegiatan rutin beliau. “Aku tiap minggu selalu mengirim opini ke surat kabar lokal”, begitu kata beliau. Saya benar-benar kaget karena beliau selama bertahun-tahun istiqomah menulis. Bahkan saat menjadi pejabat Eselon 1 pun beliau tetap aktif menuliskan idenya.
Saat itu saya berpikir, saya apakah bisa juga ya, karena menulis itu membutuhkan effort. Saya tanya tipsnya bagaimana beliau bisa konsisten menulis, kan menulis itu ribet. Kata beliau kalau isi teko kosong, apa yang bisa dikeluarkan? Jadi, saya menerjemahkan kalau mau menulis, perbanyak perbendaharaan ilmu dan pengalaman, nanti akan meluber sendiri.
Tapi, menurut saya selain teko yang isi, menulis itu juga merupakan jam terbang. Nanti selama menulis kita akan mendapatkan style kita seperti apa dan nantinya akan terbiasa dipikirkan keluar sendiri, nggak susah untuk apa yang dituliskan.
Ya mungkin sama halnya dengan saya yang dulu gagap dalam berbicara di publik. 1-2 kali saya selalu loss terkait apa yang akan saya sampaikan saat memimpin rapat. Berjalan waktu, beberapa kali memimpin rapat, kita tidak hanya mahir dalam menyampaikan pendapat, tapi juga mengelola audience dan juga waktu.
Oya, ini artikel 001 dari 365 artikel target saya sepanjang tahun 2025 yang menjadi resolusi saya di tahun ini untuk terus menulis. Di akhir tahun, saya berharap dapat terus konsisten dan menemukan style menulis saya sendiri, selain saya juga punya resolusi mengisi teko saya yaitu menyelesaikan beberapa buku yang pending dan menyelesaikan 1 sertifikasi Udemy selama sebulan.
Leave a Reply